Sukses

Dekarbonisasi Industri Semen, Holding BUMN Semen Gandeng BRIN

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen menjalankan upaya dekarbonisasi dalam praktik bisnis yang tercakup dalam sustainability road map perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Holding BUMN Semen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan kerjasama riset dan inovasi yang bersifat aplikatif di bidang industri semen dan turunannya.

Kerjasama ini meliputi kegiatan riset untuk menghilangkan atau meminimalisir keluaran emisi karbon dioksida (dekarbonisasi) dalam kegiatan industri semen. Sekaligus menciptakan solusi produk dan layanan jasa yang mendukung pemulihan ekonomi nasional dan respon terhadap aspek perubahan iklim.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pengembangan produk berbasis riset penting untuk dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah suatu produk.

"BRIN siap memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan hingga penyediaan sumber daya manusia. Selain itu, BRIN juga dapat memfasilitasi produk yang telah diproduksi dan dikembangkan untuk masuk ke katalog inovasi," ujarnya, Minggu (6/8/2023).

Direktur Utama Semen Indonesia Donny Arsal mengatakan, sebagai perusahaan BUMN, pihaknya berkomitmen menjalankan upaya dekarbonisasi dalam praktik bisnis yang tercakup dalam sustainability road map perusahaan.

Dony memaparkan, SIG telah melakukan berbagai upaya dekarbonisasi, diantaranya melalui optimasi proses produksi untuk menghasilkan produk semen dengan kualitas terbaik. Lalu, pemanfaatan bahan bakar alternatif sampah perkotaan yang dikelola menjadi refuse-derived fuel (RDF), hydrogen injection dan efisiensi energi termal (STEC).

Energi Terbarukan

Selain itu, Semen Indonesia mendukung pengembangan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya untuk substitusi energi listrik pada unit-unit operasionalnya, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).

"Untuk mengakselerasi capaian dekarbonisasi, SIG tentunya membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak yang relevan, termasuk BRIN. SIG ingin terus berkontribusi melalui solusi dan inovasi berkelanjutan untuk memberi nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan dan mendukung tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs)," tuturnya.

2 dari 3 halaman

Semen Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 866,23 Miliar hingga Semester I 2023

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) membukukan hasil kinerja keuangan cukup positif hingga akhir semester I 2023.

Mengutip laporan keuangan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (3/8/2023), pendapatan Semen Indonesia tumbuh 1,97 persen year on year (YoY) menjadi Rp 17,03 triliun pada semester I 2023. Sedangkan pada semester I 2022, pendapatan Semen Indonesia tercatat sebesar Rp 16,70 triliun.

Pendapatan Semen Indonesia pada enam bulan pertama 2023 didominasi oleh produksi semen yakni sebesar Rp 15,34 triliun. Adapun pendapatan produksi non semen SMGR berada di angka Rp 5,77 triliun. 

Beban pokok pendapatan sebesar Rp 12,61 triliun pada semester I 2023 atau meningkat 5,87 persen YoY dibandingkan pada semester I 2022 yakni senilai Rp 11,91 triliun.

Di sisi lain, beban penjualan SMGR turun 19,01 persen YoY dari Rp 1,42 triliun pada semester I 2022 menjadi Rp 1,15 triliun pada semester I 2023. Beban keuangan SMGR juga menyusut 8,84 persen YoY dari Rp 745,06 miliar pada semester I 2022 menjadi Rp 684,50 miliar pada semester I 2023.

 

3 dari 3 halaman

Total Aset Rp 79,44 Triliun

Hingga akhir semester I 2023, laba bersih periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMGR tercatat sebesar Rp 866,23 miliar. Laba ini meningkat 3,11 persen YoY dibandingkan realisasi pada semester I 2022 yakni sebesar Rp 840,10 miliar.

Semen Indonesia memiliki total aset sebesar Rp 79,44 triliun pada akhir semester I 2023 atau berkurang 4,24 persen dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 lalu yaitu sebesar Rp 82,96 triliun.

Liabilitas turun menjadi Rp 30,80 triliun pada semester I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 33,27 triliun. Sementara ekuitas hingga Juni 2023 turun menjadi Rp 46,29 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 47,23 triliun Â